Strategi Peningkatan Penggunaan Energi dalam Transportasi Aktif di Indonesia
Transportasi aktif seperti bersepeda dan berjalan kaki semakin menjadi pilihan masyarakat Indonesia dalam mengurangi polusi udara dan menghemat energi. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan penggunaan transportasi aktif di Indonesia.
Menurut data Kementerian Perhubungan, penggunaan transportasi aktif di Indonesia masih cukup rendah dibandingkan dengan negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh masih minimnya infrastruktur yang mendukung transportasi aktif, seperti jalur khusus sepeda dan trotoar yang aman untuk pejalan kaki.
Untuk itu, diperlukan strategi yang lebih terencana untuk meningkatkan penggunaan energi dalam transportasi aktif di Indonesia. Salah satunya adalah dengan meningkatkan infrastruktur yang mendukung transportasi aktif, seperti pembangunan jalur sepeda yang terpisah dari jalan raya.
Menurut Dr. Rizki Dwi Putra, seorang pakar transportasi dari Universitas Indonesia, “Peningkatan infrastruktur yang mendukung transportasi aktif sangat penting untuk mendorong masyarakat beralih ke mode transportasi yang lebih ramah lingkungan.”
Selain itu, diperlukan pula kampanye yang lebih masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya transportasi aktif. Hal ini dapat dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan perusahaan swasta dalam mengedukasi masyarakat tentang manfaat transportasi aktif.
Menurut data Global Carbon Project, penggunaan transportasi aktif dapat mengurangi emisi karbon hingga 25%. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran transportasi aktif dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Dengan adanya strategi yang terencana dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan penggunaan energi dalam transportasi aktif di Indonesia dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Semoga Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mendorong penggunaan transportasi aktif.