Transformasi Energi untuk Transportasi Aktif yang Berkelanjutan di Indonesia


Transformasi energi untuk transportasi aktif yang berkelanjutan di Indonesia menjadi semakin penting mengingat meningkatnya masalah polusi udara dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sektor transportasi menjadi penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca di Indonesia, mencapai sekitar 70 persen.

Pemerintah Indonesia telah menyadari urgensi untuk melakukan transformasi energi dalam sektor transportasi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, “Kita harus bergerak menuju transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Transformasi energi menjadi kunci utama dalam hal ini.”

Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan memperbanyak penggunaan kendaraan listrik. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, “Transportasi berbasis listrik memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil.”

Namun, tantangan dalam mewujudkan transformasi energi untuk transportasi aktif yang berkelanjutan di Indonesia masih banyak. Koordinator Program Clean Air Asia untuk Indonesia, Adeline Murthy, mengatakan, “Diperlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengimplementasikan kebijakan yang mendukung penggunaan energi bersih di sektor transportasi.”

Meskipun demikian, upaya untuk mendorong transformasi energi dalam transportasi aktif yang berkelanjutan di Indonesia terus dilakukan. Peneliti dari Center for Energy and Environmental Studies (CEES) ITB, Erlan Sutana, menekankan pentingnya kolaborasi antarstakeholder dalam menghadapi perubahan iklim melalui transportasi berkelanjutan.

Dengan kesadaran akan urgensi transformasi energi untuk transportasi aktif yang berkelanjutan di Indonesia, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang. Sebagaimana diungkapkan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga bumi ini agar tetap lestari, dan transformasi energi dalam transportasi adalah langkah awal yang harus diambil.”