Pemanasan global semakin menjadi perhatian utama bagi dunia internasional. Salah satu faktor penyebab utama dari pemanasan global ini adalah emisi gas rumah kaca. Di Indonesia sendiri, emisi gas rumah kaca terus meningkat setiap tahunnya. Namun, ada solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca ini, yaitu dengan memanfaatkan energi terbarukan.
Energi terbarukan merupakan sumber energi yang berasal dari sumber alam yang tidak terbatas, seperti matahari, angin, dan air. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, kita dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, penggunaan energi terbarukan di Indonesia masih cukup rendah, hanya sekitar 8% dari total konsumsi energi nasional.
Profesor Ahmad Syukri, seorang pakar energi terbarukan dari Universitas Indonesia, menjelaskan pentingnya memanfaatkan energi terbarukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Menurutnya, “Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan tenaga angin. Dengan memanfaatkan potensi ini, kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.”
Pemerintah Indonesia sendiri juga telah menetapkan target untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan hingga 23% pada tahun 2025. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% hingga 41% pada tahun 2030. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam implementasi energi terbarukan di Indonesia, seperti kurangnya infrastruktur dan regulasi yang mendukung.
Untuk itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mengembangkan energi terbarukan di Indonesia. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlangsungan lingkungan hidup bagi generasi mendatang. Sebagai masyarakat, mari kita dukung pengembangan energi terbarukan demi masa depan yang lebih berkelanjutan.