Energi terbarukan menjadi topik hangat yang dibicarakan di era perubahan iklim saat ini. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, energi terbarukan menjadi salah satu solusi yang dianggap mampu mengurangi dampak buruk perubahan iklim.
Menurut pakar energi terbarukan, Prof. Dr. Ir. Tumiran, M.Eng., energi terbarukan memiliki potensi besar untuk menggantikan energi fosil yang semakin menipis. “Dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air, kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global,” ujarnya.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mengembangkan energi terbarukan. Salah satunya adalah masalah teknologi yang belum sepenuhnya matang. “Kita perlu terus melakukan penelitian dan pengembangan agar energi terbarukan dapat menjadi pilihan utama dalam menyediakan kebutuhan energi masyarakat,” tambah Prof. Tumiran.
Selain itu, tantangan lainnya adalah masalah regulasi dan kebijakan yang mendukung pengembangan energi terbarukan. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, baru sekitar 12% dari total energi yang digunakan berasal dari sumber energi terbarukan. Hal ini menunjukkan perlunya adanya kebijakan yang lebih progresif untuk mendorong penggunaan energi terbarukan.
Namun, di balik tantangan yang ada, terdapat juga peluang yang sangat besar dalam pengembangan energi terbarukan. Menurut Dr. Eng. Fahmi Radhi, M.Sc., peluang tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pengembangan energi terbarukan dapat menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi, serta mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang memiliki dampak negatif bagi lingkungan,” katanya.
Dengan kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, diharapkan energi terbarukan dapat menjadi solusi yang membawa manfaat bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Energi terbarukan bukan hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita untuk menjaga bumi ini agar tetap lestari.”