Peran energi ramah lingkungan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia sangatlah penting. Energi merupakan salah satu faktor utama yang menunjang pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, penggunaan energi yang tidak ramah lingkungan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan pemanasan global.
Menurut Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc., Direktur Pusat Penelitian Energi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), “Pemanfaatan energi ramah lingkungan seperti energi terbarukan merupakan solusi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mempercepat pembangunan berkelanjutan di Indonesia.”
Salah satu contoh peran energi ramah lingkungan adalah pengembangan energi surya. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi surya di Indonesia mencapai 208,5 GW, namun baru 0,04% yang dimanfaatkan. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi energi terbarukan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Dr. Ir. Tumiran, M.Sc., ahli energi terbarukan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menekankan pentingnya pemanfaatan energi terbarukan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, “Energi terbarukan seperti energi surya dan energi angin memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat peralihan menuju energi bersih.”
Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan target penggunaan energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% hingga 41% pada tahun 2030.
Dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, peran energi ramah lingkungan tidak bisa diabaikan. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mempercepat pemanfaatan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Dengan langkah yang tepat, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.