Peluang dan Tantangan Penerapan Jenis Energi Pengganti Batubara di Tanah Air


Pemanfaatan energi terbarukan sebagai pengganti batubara semakin menjadi sorotan di Indonesia. Peluang dan tantangan penerapan jenis energi pengganti batubara di tanah air menjadi topik yang menarik untuk dibahas.

Peluang penerapan energi pengganti batubara di Indonesia sangatlah besar. Salah satunya adalah potensi energi surya yang melimpah di negeri ini. Menurut data dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 4,8 kWh/m2/hari. Hal ini membuat energi surya menjadi salah satu alternatif yang sangat menjanjikan sebagai pengganti batubara.

Namun, di balik peluang besar tersebut, terdapat juga tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah infrastruktur yang masih belum memadai untuk mendukung penerapan energi pengganti batubara. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, “Infrastruktur yang masih kurang memadai merupakan salah satu kendala utama dalam penerapan energi terbarukan di Indonesia. Perlu adanya investasi yang besar untuk memperbaiki infrastruktur yang ada.”

Selain itu, aspek regulasi juga menjadi tantangan dalam penerapan energi pengganti batubara. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) Indonesia, Elrika Hamdi, “Regulasi yang belum mendukung penuh pengembangan energi terbarukan menjadi hambatan dalam penerapan jenis energi pengganti batubara di Indonesia. Diperlukan kebijakan yang jelas dan dukungan penuh dari pemerintah untuk mendorong pengembangan energi terbarukan.”

Meskipun demikian, upaya untuk mengurangi ketergantungan pada batubara sebagai sumber energi masih terus dilakukan. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. Dengan adanya peluang dan tantangan dalam penerapan jenis energi pengganti batubara di tanah air, diharapkan dapat mendorong percepatan transisi energi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

Dengan begitu, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih mandiri dalam pengelolaan sumber daya energi dan sekaligus mengurangi dampak negatif dari penggunaan batubara terhadap lingkungan. Peluang dan tantangan penerapan jenis energi pengganti batubara di tanah air memang masih terbuka lebar, namun diperlukan kerjasama dan komitmen dari semua pihak untuk mewujudkannya.