Apakah kamu tahu bahwa Indonesia menggunakan berbagai jenis energi tak terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik dan bahan bakar? Mengenal jenis energi tak terbarukan yang digunakan di Indonesia merupakan hal penting agar kita dapat lebih memahami dampaknya bagi lingkungan dan ketersediaan sumber daya alam.
Salah satu jenis energi tak terbarukan yang digunakan di Indonesia adalah energi fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Menurut data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada tahun 2019, energi fosil masih mendominasi konsumsi energi di Indonesia sebesar 90 persen. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran terkait dengan ketersediaan sumber daya alam yang semakin menipis.
Menurut Prof. Dr. Kardaya Warnika, seorang pakar energi dari Universitas Indonesia, penggunaan energi fosil juga berdampak negatif bagi lingkungan. Beliau menyatakan bahwa “Emisi gas rumah kaca dari pembakaran energi fosil menjadi penyebab utama perubahan iklim yang kita alami saat ini.”
Selain energi fosil, Indonesia juga mengandalkan energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik. Meskipun kontroversial, namun beberapa ahli energi seperti Dr. Ir. Djarot S. Wisnubroto, M.Sc., Ph.D. dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menilai bahwa “Energi nuklir dapat menjadi alternatif yang bersih dan efisien untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.”
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan energi nuklir juga memiliki risiko yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, penelitian dan pengawasan yang ketat perlu dilakukan untuk memastikan keamanan penggunaan energi nuklir di Indonesia.
Dengan mengenal jenis energi tak terbarukan yang digunakan di Indonesia, kita diharapkan dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan memilih sumber energi yang ramah lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.