Energi terbarukan memainkan peran penting dalam mengatasi perubahan iklim dan emisi gas rumah kaca di Indonesia. Kontribusi energi terbarukan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, “Pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia adalah langkah yang tepat dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.” Dengan potensi sumber energi terbarukan yang melimpah, seperti matahari, angin, dan air, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk mempercepat transisi menuju energi bersih.
Salah satu contoh kontribusi energi terbarukan adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang semakin banyak di Indonesia. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kapasitas PLTS di Indonesia telah meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, meskipun potensi energi terbarukan di Indonesia sangat besar, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur dan regulasi yang mendukung pengembangan energi terbarukan. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR), Fabby Tumiwa, “Diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah dan sektor swasta untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.”
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya energi terbarukan dalam mengatasi perubahan iklim, diharapkan bahwa Indonesia dapat terus memperluas penggunaan energi terbarukan. Kontribusi energi terbarukan bukan hanya menjadi solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga sebagai langkah menuju kemandirian energi dan pembangunan berkelanjutan.