Energi Terbarukan sebagai Solusi Alternatif dalam Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia


Energi terbarukan menjadi topik hangat dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia. Dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan pengeluaran kamboja energi terbarukan sebagai solusi alternatif dalam mengurangi dampak buruk dari emisi gas rumah kaca.

Menurut Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc., seorang pakar energi terbarukan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), energi terbarukan memiliki peran penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Beliau menegaskan bahwa Indonesia perlu memanfaatkan potensi energi terbarukan yang melimpah, seperti energi surya, energi angin, dan energi biomassa.

Dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com, Prof. Dr. Ir. Kuntjoro Adi Purjanto, M. Eng., seorang ahli energi terbarukan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), juga menekankan pentingnya pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Beliau mengatakan bahwa penggunaan energi terbarukan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mulai memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan energi terbarukan. Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan untuk mendorong investasi dan pengembangan energi terbarukan di Tanah Air.

Namun, tantangan masih ada dalam implementasi energi terbarukan di Indonesia. Salah satunya adalah dalam hal infrastruktur dan teknologi yang masih perlu ditingkatkan untuk mendukung pengembangan energi terbarukan secara masif.

Dengan komitmen dan kerjasama yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan potensi energi terbarukan sebagai solusi alternatif yang efektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Sehingga, Indonesia dapat berkontribusi dalam upaya global untuk melindungi lingkungan dan menangani perubahan iklim secara lebih berkelanjutan.